Sabtu, 17 September 2011

PERANG KOPI

Suatu penyerbuan Bugis yang diingat di Toraja adalah peperangan yang dilancarkan di sekitar 1890, ketika pedagang Bugis dari Sidenreng memulai berusaha untuk merebut kendali dari kopi Toraja yang menguntungkan para pedagang dari Luwu'. Sedenreng ingin mengalihkan perdagangan kopi dari pelabuhan Luwu ke pelabuhan barat Sidenreng yaitu Pare-Pare. Pasukan dari Sidenreng, yang diperintah oleh Ande Guru, memasuki Toraja tahun 1885 dengan beberapa dukungan dari pemimpin-pemimpin Toraja yang juga ingin menentang Luwu' yang lebih dari 10 tahun menikmati hasil perdagangan kopi.. Luwu' pada akhirnya meminta bantuan dari Raja Bone, sekitar 1897 Raja Bone mengirim kekuatan yang besar ke Toraja via Palopo, yang dipimpin oleh putranya, Patta Punggawa (Bigalke 1981:49-58). Pasukan ini, menggunakan kuda dan bersenjata senapan yang modern, yang dalam memori Toraja disebut Passongkok borrong atau "kopiah-kopiah merah".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kurre sumanga' siulu' tu komentarmi